Rabu, 15 Januari 2014

APAKAH CINTA TANAH AIR TIDAK ADA DALILNYA ?


Bismillahirrohmanirrohiim

Banyak beredar di FB pernyataan seorang ustadz yang kami tidak ketahui dari mana belajar ilmunya, yang menyatakan bahwa nasionalisme atau cinta tanah air tidak ada dalilnya.
Kita baca dahulu sebuah riwayat:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا أُخْرِجَ مِنْ مَكَّةَ : اِنِّي لَأُخْرَجُ مِنْكِ وَاِنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّكِ أَحَبُّ بِلَادِ اللهِ اِلَيْهِ وَأَكْرَمُهُ عَلَى اللهِ وَلَوْلَا أَنَّ أَهْلَكَ أَخْرَجُوْنِي مِنْكِ مَا خَرَجْتُ مِنْكِ (مسند الحارث - زوائد الهيثمي - ج 1 / ص 460)
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa saat Nabi diusir dari Makkah beliau berkata: Sungguh aku diusir dariMu (Makkah). Sungguh aku tahu bahwa engkau adalah Negara yang paling dicintai dan dimuliakan oleh Allah. Andao pendudukmu (Kafir Quraisy) tidak mengusirku dari mu, maka aku takkan meninggalkanmu (Makkah)” (Musnad al-Haris, oleh al-Hafidz al-Haitsami 1/460)

Dan ketika Nabi pertama sampai di Madinah beliau berdoa lebih dahsyat:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ (صحيح البخارى - ج 7 / ص 161)
“Ya Allah, jadikan kami mencintai Madinah seperti cinta kami kepada Makkah, atau melebihi cinta kami pada Makkah” (HR al-Bukhari 7/161)

Jadi cinta tanah air ada dalilnya atau hanya karena tidak tahu dalilnya???

Wallahu a`lam

ALLAH PASTI MENOLONG HAMBA-HAMBANYA


Bismillahirrohmanirrohiim

“Apakah benar semua orang yang menolong agama ALLAH akan ditolongNya?” maka kita perlu mengingat kembali kisah-kisah sarat mujizat yang telah membuktikan betapa luar biasa ALLAH membantu hambaNya yang berjuang untuk agamanya, sebagian diantaranya:

Nabi Yunus AS, yang diselamatkan ALLAH dari perut ikan paus.
Nabi Musa as, saat ALLAH membukakan jalan keluar ketika beliau bersama umat dikejar bala tentara fir’aun. disaat ada kekhawatiran akan keselamatan umatnya, disaat itulah ALLAH menurunkan bantuan luar biasa yang tidak pernah terjadi sebelum dan sesudahnya, ALLAH membelah lautan merah untuk jalan. dan akhirnya beliau as beserta umatnya selamat. Sedangkan fir’aun dan pasukannya yang terus mengejar akhirnya ditimpa air laut

Nabi Muhammad saw, disaat para malaikat turun ke bumi dan menjadi bagian dari pasukan mujahid melawan kaum quraisy. Pasukan muslim yang hanya 314 orang berhasil menumbangkan kesombongan kaum kafir yang berjumlah seribu orang dengan semua tokoh kaum musyrikin.
Dan begitu banyak kisah lain yang menjadi bukti nyata betapa ALLAH menurunkan bantuanNya pada hamba-hambaNya yang berjuang membela agamaNya. Keikhlasan dan totalitas perjuangan mereka telah menyentuh kehendak ALLAH untuk menurunkan bantuanNya. Sungguh, tiada keraguan atas apa yang dijanjikan ALLAH pada umat manusia."

Wallahu a`lam

KEMAKSIATAN ITU HAMA


Bismillahirrohmanirrohiim

Ratusan hektar kebun sawit di sebuah daerah di Kalimantan Timur tiba-tiba dimakan tikus. Orang-orang heran dari mana asal ribuan tikus tersebut. Pun asisten manajer di perkebunan itu. Ia bingung.

Hingga kemudian, seorang ustadz di daerah itu menyarankan untuk memeriksa akhlak para buruh. Dan ternyata benar, ada buruh yang melakukan perselingkuhan.

Dalam rangka memberantas kemaksiatan, pelaku perselingkuhan itupun dikenai sanksi. Dihukum di depan publik.

“Dalam waktu singkat tikus-tikus pada hilang entah ke mana. Setelah itu panen normal kembali,” kata Rijalul Imam di akun facebooknya, Kamis (9/1), menceritakan peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

Rijalul Imam adalah Mantan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pusat. Selain menjadi direktur Penerbit Muda Cendekia, ia juga bergerak di bidang investasi sawit.

Menurut Rijalul Imam, korelasi antara hewan dengan kemaksiatan ini merupakan salah satu “bukti” teori butterfly effect.

“Saya pernah membahas teori butterfly effect dalam tesis saya di UI. Tepatnya dalam pembahasan mengapa burung Hudhud yang di zaman Nabi Sulaiman itu bisa nyasar ke Negeri Saba” terangnya.

“Dugaan kuat karena binatang sangat sensitif dengan sinyal negatif maupun positif. Di Saba ketika itu ratu dan kaumnya menyembah matahari dan merebak kemaksiatan. Burung tersebut mendeteksi pusat sinyal ini hingga terdeteksi ke luar negeri, yang kemudian dilaporkan pada Nabi Sulaiman, dengan kata-kata "ahathtu bima lam tuhith bihi" aku mengetahui yang tidak kau ketahui.” Lanjutnya.

“Jadi perbuatan sekecil apapun akan berdampak pada kondisi ekologis,” simpul alumni pondok pesantren Darul Arqam ini.


Wallahu a`lam

Kamis, 09 Januari 2014

DALANG SUFI TELAH MENEMUI KEKASIHNYA


Bismillahirrohmanirrohiim

Duka menyelimuti panggung seni pertunjukan Tanah Air. Salah satu sosok seniman yang dikenal dengan kreativitas, inovasi, dan berani bermain di luar pakem, Slamet Gundono, 47, tutup usia di RSIS Yarsis, Kartasura, Sukoharjo, Minggu (5/1/2014), pukul 08.30 WIB.

Dalang wayang suket ini meninggal dunia setelah enam hari bergelut dengan penyakit komplikasi yang menyerangnya.

Pelataran RSIS Yarsis, Minggu siang, tampak riuh rendah. Puluhan seniman dan budayawan Tanah Air berduka bersama untuk mengantarkan kepergian salah satu sosok seniman muda berbakat Negeri ini.

Ketika pihak keluarga menanti proses penyucian jenazah di rumah sakit setempat, pelayat terus berdatangan untuk memberikan dukungan moral, di antaranya Sardono. W. Kusumo, Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto, Suprapto Suryodarmo, Ki Manteb Soedharsono, Eko Supriyanto, Endah Laras, Mugiyono Kasido, Dedek Wahyudi, Danis Sugiyarto, Joko Bibit Santoso, Hanindawan, dll.

Kerabat Slamet Gundono, Sri Waluyo, mengutarakan pamannya setahun belakangan menderita penyakit hepatitis. Kondisi kesehatannya sempat menurun pada Selasa (31/12/2014) dan membuat dalang asal Tegal ini dilarikan ke rumah sakit.

Sejak dinyatakan masuk fase kritis Jumat lalu kondisinya terus menurun. Penyakit hepatitisnya mulai menjalar ke hati, ginjal, paru-paru, hingga jantung. Sampai akhirnya Minggu pagi ini Om Gundono meninggal dunia, terangnya saat ditemui di RSI Yarsis, Minggu siang seperti ditulis Solopos.com.

Waluyo mengungkapkan di mata keluarga, Gundono bukanlah sosok yang hobi mengeluh. Tak heran, jika kabar sakit dan kepergiannya ini sempat mengejutkan banyak pihak.

Om itu kalau sakit enggak mau ngomong. Dia enggan berobat. Makanya banyak yang kaget, ungkapnya.

Visioner

Ditemui saat melayat ke RSI Yarsis, koreografer Eko Supriyanto, mengenang Slamet Gundono sebagai sosok seniman serba-bisa yang pantas dikenang seniman muda.

Beliau bisa apapun, mulai tari, musik, wayang. Menariknya dia tidak pernah membedakan genre dalam seni. Kepiawaiannya berbaur itu yang membuat kami kehilangan, kata lelaki yang akrab disapa Eko Pece ini.

Selain dikenal lantaran kemampuannya berkesenian, lanjut Eko Pece, Slamet Gundono juga dikenal sebagai sosok visioner di kalangan seniman muda.

Karya beliau sangat fenomenal dan dekat di hati, baik seniman dan rakyat. Idenya selalu segar dan di luar kewajaran, tapi substansinya masuk ke realitas yang sebenarnya. Bisa dibilang konsepnya lebih maju dibanding seniman lainnya, kesannya.

Sementara itu, seniman sekaligus budayawan, Suprapto Suryodarmo, menilai Slamet Gundono merupakan salah satu aset Indonesia. Keberaniannya menggarap isu sosial berbasis kemanusiaan menjadi salah satu warisan yang bisa dikenang para penikmat karyanya.

Gundono itu sangat kritis dan berani menggarap isu sosial, bahkan saat Orde Baru. Keberaniannya berdasarkan semangat kemanusiaan bukan fanatisme. Itu yang membuatnya dihargai di berbagai ponpes di Indonesia. Di samping itu karyanya juga beragam. Dia sangat disayangi rekan seniman karena kepedululiannya pada nasib sesama rekan seniman, pungkasnya.

Wallahu a`lam

Selasa, 07 Januari 2014

NAMA-NAMA BAYI PEREMPUAN ISLAMI


Bismillaah . . .

Memberi Nama Bayi / Anak Secara Islami

Meski sastrawan Inggris, Shakespeare, berkata “What’s in a name?” Apalah arti sebuah nama? Namun dalam Islam, nama itu penting.

Seorang teman ada yang dinamakan orang tuanya nama yang kurang bagus, namun karena malu begitu SMP namanya dirubah jadi lebih baik. Ada pula yang dinamakan Letoy (lemas). Anak bisa malu atau rendah diri jika namanya buruk dan teman-temannya memanggilnya dengan namanya yang buruk.

Untuk itu Nabi memerintahkan agar para orang tua memberi nama anaknya dengan nama yang baik:

Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, " Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?" Nabi Saw menjawab, "Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu)." (HR. Aththusi).

Berikut Kumpulan Nama-nama Islami Bayi Perempuan dari a-z, semoga bisa membantu dan memberikan wacana bagi kita dan memberikan arti bagi kehidupan bayi sang buah hati kita … :

Ariih = bau yang sedap
Izdihaar = kesuksesan
Ulfah = keramahtamahan
Atsiilah = memiliki keturunan baik
Arwaa = pem andangan yang menawan
Asmaa- = nam a-nama
Aasiyah = ahli dalam pengobatan
Alfiyah = memiliki sifat ribuan
Afnaan = dahan
Aanisah = gadis yang baik jiwanya
Aniisah = lemah lembut
Iinaas = baik hati
Aaminah = berwibawa, dapat dipercaya
Amiinah = dapat dipercaya
Amiirah = pem impin
Ariij = bau yang sedap

Bahiirah = wanita yang terhormat
Baahirah = cahaya terang benderang
Balqiis = ratu negeri Saba-
Badriyah = seperti bulan purnama

Taqiyyah = yang bertakwa
Tamiimah = perlindungan, penciptaan yang sempurna
Tabriiz = lebih unggul
Taimaa- = padang sahara
Tuhfah = yang sangat berharga

Tsurayaa = bintang, kumpulan planet
Tsamarah = buah

Jauharah = mutiara
Jiilaan = pilihan terbaik
Jaidaa- = leher yang jenjang
Jaliilah = mulia
Jamiilah = cantik
Jinaan = taman-taman
Jumaanah = butir mutiara berukuran besar
Jauzaa- = bintang
Jaa-izah = hadiah

Hum nah = kemudahan
Hasanah = kebaikan
Hauraa- = wanita berkulit putih bermata hitam
Haazimah = yang memiliki keteguhan hati
Haafizhah = pemelihara
Haamidah = yang memuji, bersyukur
Haaniyah = lemah lembut
Habiibah = kekasih
Hasnaa- = cantik
Huuriyah = bidadari
Husnaa = kesudahan yang menyenangkan, kelembutan
Hulwah = mata dan mulut yang indah
Haliimah = penyabar
Ham dah = pujian
Ham iidah = yang terpuji
Hawwaa- = wanita pertama yang diciptakan Allah

Khaatimah = kesudahan
Khaalidah = abadi
Khaznah = harta yang disimpan
Khairiyah = yang memiliki sifat baik
Khamiilah = beludru
Khansaa- = yang memiliki hidung mancung, wanita baik
Khaulah = rusa betina

Daaniyah = dekat
Diimah = hujan gerimis yang terus menerus
Daumah = kelangsungan
Diinah = taat
Daanah = batu mulia

Dzaakirah = yang selalu ingat
Dzakiyyah = cerdas

Raabihah = yang beruntung
Radhwaa = keridhaan
Rahiiq = minyak wangi
Raihanah = berjiwa baik
Raidah = angin semilir
Rafiidah = yang diberi pertolongan
Rajwaa = permohonan
Rajiyyah = yang diharapkan
Raajihah = yang utama
Raajiyah = yang mengharapkan
Raasiyah = tegar
Raadhiyah = yang rela
Raaqiyah = tinggi
Raaniyah = yang terpukau
Rabwah = tanah mendaki
Rahiil = yang berjalan, nama ibu nabi Yuusuf a.s
Rasmiyyah = sesuai tatanan
Radhiyyah = pandai
Rafii’ah = tinggi
Rifqah = perkumpulan, nama istri nabi Ishaaq a.s
Raudhah = taman yang rindang
Rafiiqah = pendamping
Ranaa = indah, enak dilihat
Riqqah = kelembutan

Zaakiyah = baik, tumbuh
Zaahidah = wanita yang zuhud
Zaahirah = berkilauan
Zaahiyah = indah, berseri
Zubaidah = inti, yang terbaik
Zakiyyah = baik, terpuji
Zahraa- = berseri, bercahaya
Zarqaa- = langit biru, jernih
Zahrah = bunga
Zuhrah = keindahan

Saarah = nyonya, nama istri nabi Ibraahiim a.s
Saajidah = yang bersujud
Saatirah = istri yang menutup aib suaminya
Saalimah = terhindar dari bahaya
Sajaa = tenang
Su’daa = berbahagia
Sa’diyyah = bersifat senang
Sulaafah = anggur yang berair sebelum diperas
Salmaa = selamat, sehat
Sumayyah = berkedudukan tinggi
Suniyyah = berkedudukan tinggi
Saudah = harta melimpah
Sayyidah = nyonya
Saamiyah = terhormat
Saahirah = rembulan
Salsabil = nama mata air di surga
Salwaa = madu
Suhaa = bintang kecil yang berkelap kelip
Sausan = nama bunga yang harum

Syariifah = terhormat
Syafiiqah = yang bersimpati, lemah lembut
Syammaa- = yang berhidung mancung
Syahlaa- = bermata kebiru-biruan

Shibaa = kerinduan, kemudahan
Shafiyyah = jernih, murni
Shaafiyah = jernih
Shadaa = kumandang
Shabiyyah = gadis cilik

Dhifaaf = pinggiran sungai
Dhamrah = bekulit halus
Dhaafiyah = hidup mewah

Thaahirah = suci, mulia
Thariifah = jarang ada
Thallah = cantik, harum

Zhaafirah = beruntung
Zhariifah = wajah yang indah

‘Aa-idah = anugerah
‘Aarifah = yang mengetahui
‘Aamirah = melimpah
‘Adzbah = sedap
‘Aziizah = mulia, kuat
‘Afiifah = yang mensucikan dirinya
‘Aqiilah = terhormat
‘Ulayyaa = langit
‘Aliyyah = tinggi
‘Aabidah = taat
‘Aatikah = jernih, mulia
‘Aakifah = yang menetap
‘Aasilah = yang berbuat baik
‘Inaayah = pertolongan, perhatian
‘Aathifah = rasa kasih sayang
‘Atiiqah = wanita cantik
‘Afraa- = tanah putih

‘Ulaa = tinggi
‘Alyaa- = tempat yang tinggi

Ghaadah = wanita yang lembut
Ghaaziyah = pejuang
Ghaitsaa- = awan yang menurunkan hujan

Faa-idah = manfaat
Faatihah = permulaan
Farah = kegembiraan
Farhah = yang menggembirakan
Faakihah = buah
Fariidah = mutiara yang tiada bandingnya
Fairuuz = batu permata berwarna biru kehijauan
Faa-izah = yang beruntung
Faadiyah = yang terlindung
Fikriyyah = mengandung unsur pikiran
Fullah = nam a bunga putih yang harum
Fauziyyah = beruntung
Fathiyyah = memiliki sifat kemenangan
Fathiinah = cerdas

Qadriyyah = yang selalu bisa
Qamraa- = cahaya rembulan
Qasiimah = wajah cantik

Kamiilah = yang sempurna
Kifaayah = kecukupan
Kaltsum = wajah cantik

La-aalii = banyak mutiara
Lubaabah = pilihan
Labiibah = cerdas
Lamis = lembut sentuhannya
Lainah = pohon kecil

Lu-lu-ah = mutiara
Lubnaa = jenis pohon yang berair seperti madu
Lajain = perak
Lahfah = kerinduan
Lailaa = malam gelap

Maajidah = mulia, agung
Marjaanah = biji mutiara, batu merah
Mawaddah = kasih sayang
Maasah = batu permata yang mahal
Maa-isah = perawakan yang serasi
Madiihah = terpuji
Muraadah = yang dicintai
Maryam = tinggi (bahasa Suryani)
Masarah = kegembiraan
Miskah = minyak wangi
Mufiidah = yang bermanfaat
Maliihah = cantik
Munaa = harapan
Muniirah = bercahaya
Muniifah = tinggi, serasi
Muhjah = yang terbagus dan indah
Maisuun = bagus, tenang
Maariyah = wajah berseri seri
Maaziyah = awan yang membawa hujan

Nahdah = tinggi, mulia
Najdah = keberanian
Najlaa- = bermata hitam nan indah
Najwaa = bisikan, rahasia
Nahlah = tegukan minum yang pertama
Nuz-hah = tempat yang jauh
Nasmah = semilir angin
Naadirah = jarang ada
Naadiyah = para pendukung, penyeru
Naa-ilah = karunia
Nabiilah = terhormat
Najiibah = utama
Naziihah = terhindar dari hal-hal buruk

Nu’maa = hidup enak
Nafiisah = berharga, diminati
Nuhaa = pikiran

Haajar = istri nabi Ibraahiim a.s
Hanaa- = kegembiraan
Huwaidah = kehalusan
Hayaa = bagus lahiriahnya
Haaniyah = gembira
Haalah = bias cahaya di sekitar bulan
Haifaa- = ramping

Wardah = bunga, mawar
Widaad = kasih sayang
Wasiimah = berwajah cantik

Yamaamah = burung dara
Yamnah = sebelah kanan
Yumnaa = diberkahi, sebelah kanan
Yaaquutah = batu permata warna warni
Yaafi’ah = tinggi, muda

Wallau a`lam

KUNCI BAHAGIA DENGAN PASANGAN


Bismillahirrohmanirrohiim

1. Jika ada perselisihan maka hadapi dengan kepala dingin. Jika yang satu marah maka yang lain berusahalah diam.

2. Kalau sedang marahan cobalah berusaha mengalah untuk menang.

3. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih.

4. Lupakanlah kesalahan masa lalu pasanganmu.

5. Jangan pernah bersikap cuek pada pasangan.

6. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam.

7. Seringlah memberikan pujian kepada pasangan Anda.

8. Umumnya, dalam pertengkaran, yang paling banyak bicara dialah yang salah

9. Jika merasa bersalah jangan pernah merasa sungkan untuk mengakui dan meminta maaf.

Ya ALLAH, anugerahkanlah kepada kami suami/isteri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam/makmum yang baik.

Wallahu a`lam

Rabu, 06 November 2013

MANFAAT & KEUTAMAAN SERTA RAHASIA SHOLAT DHUHA



www.pplindo.com/?id=adf78

Bismillahirrohmanirrohiim


6 Keutamaan Sholat Dhuha

6 Keutamaan Sholat Dhuha
Sebelum kita membaca Artikel tentang 6 Keutamaan Sholat Dhuha mari kita membaca Bismillahirrahmanirrahim ...

Hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:


1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:

“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).

2. Ghanimah (keuntungan) yang besar

Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:

Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.

Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).

Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”

Mereka menjawab; “Ya!

Rasul saw berkata lagi:
“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)

3. Sebuah rumah di surga

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:

“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)

4. Memperoleh ganjaran di sore hari

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:

Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”

(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).

5. Pahala Umrah

Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).

Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:

“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).

6. Ampunan Dosa

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)


Sekian Artikel tentang 6 Keutamaan Sholat Dhuha , semoga bermanfaat bagi kita semua , Amin 


MASIH DI LANJUT DI BAWAHNYA INI,,

KEUTAMAAN ,MANFAAT DAN RAHASIANYA,


Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Pada pagi hari setiap tulang (persendian) dari kalian akan dihitung sebagai sedekah. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) dan melarang dari berbuat munkar (nahi munkar) adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua rakaat yang dilaksanakan di waktu Dhuha.”
[HR. Muslim, Abu Dawud dan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah]

Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Kekasihku Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah berwasiat kepadaku tiga perkara: [1] puasa tiga hari setiap bulan, [2] dua rakaat shalat Dhuha dan [3] melaksanakan shalat witir sebelum tidur.”
[HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ahmad dan Ad-Darami]

Dari Abud Darda, ia berkata: “Kekasihku telah berwasiat kepadaku tiga hal. Hendaklah saya tidak pernah meninggalkan ketiga hal itu selama saya masih hidup: [1] menunaikan puasa selama tiga hari pada setiap bulan, [2] mengerjakan shalat Dhuha, dan [3] tidak tidur sebelum menunaikan shalat Witir.”
[HR. Muslim, Abu Dawud, Turmuzi dan Nasa’i]

Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga”.
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]

Dari Abu Said [Al-Khudry], ia berkata: Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat Dhuha, sehingga kami mengira bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya. Dan jika beliau meninggalkannya, kami mengira seakan-akan beliau tidak pernah mengerjakannya”.
[HR. Turmuzi, hadis hasan]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalat Dhuha itu dapat mendatangkan rejeki dan menolak kefakiran. 
Dan tidak ada yang akan memelihara shalat Dhuha melainkan orang-orang yang bertaubat.”
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]

Anjuran Shalat Dhuha

Dari Aisyah, ia berkata: “Saya tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunaikan shalat Dhuha, sedangkan saya sendiri mengerjakannya. Sesungguhnya Rasulullah SAW pasti akan meninggalkan sebuah perbuatan meskipun beliau menyukai untuk mengerjakannya. Beliau berbuat seperti itu karena khawatir jikalau orang-orang ikut mengerjakan amalan itu sehingga mereka menganggapnya sebagai ibadah yang hukumnya wajib (fardhu).”
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Malik dan Ad-Darami] ditulis di blog fadlie.web.id
Dalam Syarah An-Nawawi disebutkan:
Aisyah berkata seperti itu karena dia tidak setiap saat bersama Rasulullah. Pada saat itu Rasulullah memiliki istri sebanyak 9 (sembilan) orang. Jadi Aisyah harus menunggu selama 8 hari sebelum gilirannya tiba. Dalam masa 8 hari itu, tidak selamanya Aisyah mengetahui apa-apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumah istri beliau yang lain.


Waktu Afdol untuk Shalat Dhuha

Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari”.
[HR. Muslim]
Penjelasan:
Anak-anak onta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00 AM, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya dapat membangunkan anak onta.
Jadi dari rincian penjelasan diatas dapat disimpulkan waktu yg paling afdol untuk melaksanakan dhuha adalah Antara jam 08:00 AM ~ 11:00 PM


Jumlah Rakaat Shalat Dhuha
>> 4 RAKAAT
Dari Mu’dzah, bahwa ia bertanya kepada Aisyah: “Berapa jumlah rakaat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menunaikan shalat Dhuha?”
Aisyah menjawab: “Empat rakaat dan beliau menambah bilangan rakaatnya sebanyak yang beliau suka.”
[HR. Muslim dan Ibnu Majah]


>> 12 RAKAAT
Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga”.
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]

>> 8 RAKAAT
Dari Ummu Hani binti Abu Thalib, ia berkata: “Saya berjunjung kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun Fathu (Penaklukan) Makkah. Saya menemukan beliau sedang mandi dengan ditutupi sehelai busana oleh Fathimah putri beliau”.
Ummu Hani berkata: “Maka kemudian aku mengucapkan salam”. Rasulullah pun bersabda: “Siapakah itu?” Saya menjawab: “Ummu Hani binti Abu Thalib”. Rasulullah SAW bersabda: “Selamat datang wahai Ummu Hani”.
Sesudah mandi beliau menunaikan shalat sebanyak 8 (delapan) rakaat dengan berselimut satu potong baju. Sesudah shalat saya (Ummu Hani) berkata: “Wahai Rasulullah, putra ibu Ali bin Abi Thalib menyangka bahwa dia boleh membunuh seorang laki-laki yang telah aku lindungi, yakni fulan Ibnu Hubairah”.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “sesungguhnya kami juga melindungi orang yang kamu lindungi, wahai Ummu Hani”.
Ummu Hani juga berkata: “Hal itu (Rasulullah shalat) terjadi pada waktu Dhuha.”
[HR. Muslim]


Tata Cara Shalat Dhuha
Berniat untuk melaksanakan shalat sunat Dhuha setiap 2 rakaat 1 salam. Seperti biasa bahwa niat itu tidak harus dilafazkan, karena niat sudah dianggap cukup meski hanya di dalam hati.
Membaca surah Al-Fatihah
Membaca surah Asy-Syamsu (QS:91) pada rakaat pertama, atau cukup dengan membaca Qulya (QS:109) jika tidak hafal surah Asy-Syamsu itu.
Membaca surah Adh-Dhuha (QS:93) pada rakaat kedua, atau cukup dengan membaca Qulhu (QS:112) jika tidak hafal surah Adh-Dhuha.
Rukuk, iktidal, sujud, duduk dua sujud, tasyahud dan salam adalah sama sebagaimana tata cara pelaksanaan shalat fardhu.
Menutup shalat Dhuha dengan berdoa. Inipun bukan sesuatu yang wajib, hanya saja berdoa adalah kebiasaan yang sangat baik dan dianjurkan sebagai tanda penghambaan kita kepada ALLAH.
catatan :
>> Sebagaimana shalat sunat lainnya, Dhuha dikerjakan dengan 2 rakaat 2 rakaat, artinya pada setiap 2 rakaat harus diakhiri dengan 1 kali salam.
>> Adapun surah-surah yang dibaca itu tidak ada hadis yang mengaturnya melainkan sekedar ijtihad belaka, kecuali membaca Qulya dan Qulhu adalah sunnah Rasulullah, tetapi bukan untuk shalat Dhuha, melainkan shalat Fajr. Kita tidak dibatasi membaca surah yang manapun yang kita sukai, karena semua Al-Qur’an adalah kebaikan.
>> Doa pun tidak dibatasi, kita boleh berdoa apa saja asalkan bukan doa untuk keburukan.
>> Doa yang terkenal dalam mazhab Syafi’i ada pada slide selanjutnya. Selain doa itu kita boleh membaca doa yang kita sukai. Namun karena ada aturan mazhab, maka hendaklah kita jangan melupakan agar memulai doa itu dengan menyebut nama ALLAH, memuji syukur kepada-NYA dan kemudian bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Do’a Sesudah Shalat Dhuha

ALLAAHUMMA INNADH-DHUHAA ‘ADHUHAA ‘UKA – WAL BAHAA ‘ABAHAA ‘UKA – WAL JAMAALA JAMAALUKA – WAL QUWWATA QUWWATUKA – WAL QUDRATA QUDRATUKA – WAL ‘ISHMATA ‘ISHMATUKA.
ALLAAHUMMA IN KAANA RIZQII FIS-SAMAA ‘I FA ANZILHU – WA IN KAANA FIL ARDI FA AKHRIJHU – WA IN KAANA MU’ASSARAN FA YASSIRHU – WA IN KAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU – WA IN KAANA BA’IIDAN FA QARRIBHU, BIHAQQI DHUHAA ‘IKA, WA BAHAA ‘IKA, WA JAMAALIKA, WA QUWWATIKA, WA QUDRATIKA.
AATINII MAA ‘ATAITA ‘IBAADAKASH-SHAALIHIIN.
Artinya:
“Wahai ALLAH, bahwasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-MU – dan kecantikan adalah kecantikan-MU – dan keindahan adalah keindahan-MU – dan kekuatan adalah kekuatan-MU – dan kekuasaan adalah kekuasaan-MU – dan perlindungan itu adalah perlindungan-MU.
Wahai ALLAH, jikalau rejekiku masih diatas langit, maka turunkanlah – Dan jikalau ada didalam bumi maka keluarkanlah – dan jikalau sukar maka mudahkanlah – dan jika haram maka sucikanlah – dan jikalau masih jauh maka dekatkanlah dengan berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-MU.

Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambamu yang shaleh.

Wallahu a`lam